Jumat, 25 Februari 2011

MAKAM KUNO MISTERIUS YNG DIYAKINI MAKAM HITLER DI NGAGEL SURABAYA

Siapapun tahu Adolf Hitler, Pemimpin fenomenal di masa perang dunia kedua. Ia yang bunuh diri dengan menembak pelipis kirinya setelah ia meminum pil racun jenis sianida. Hitler disebut bunuh diri di persembunyian bawah tanahnya (bungker) di berlin, Jerman. Dengan istrinya Evan Braun. Itu dilakukan setelah pasukan jerman kalah dimana-mana dari pasukan sekutu dan unisoviet (sekarang rusia) dalam Peran Dunia II, yang berakhir tahun 1945.
Dalam teorinya (Hitler Escape). Hitler sebetulnya tidak mati pada tahun 1945. abu jenazah yang di temukan tentara soviet di bungker di Berlin itu sebenarnya bukan abu Hitler tetapi kembarannya.
Hitler diduga melarikan diri ke Amerika selatan dan baru mati di usia tua. Ada yang menyebut pula Hitler meninggal di brasil, Argentina, India dan bahkan Indonesia.
Menurut situs militariana.com yang menyebut Hitler meninggal di Indonesia adalah dr Susrohusodo dokter lulusan universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit yang bernama”Hope” di Sumbawa besar.
Suroso menulis sebuah artikel yang menceritakan keyakinannya bahwa Hitler mati di Indonesia. Artikel itu dimuat di Harian Pikiran Rakyat beberapa tahun silam, dan kemudian telah beredar lama di sejumlah situs jejaring social serta mailing list.
Suroso menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal jerman bernama Poch di pulau Sumbawa besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumahsakit terbesar di pulau tersebut.
Klaim’ yang di ajukan dr Surosohusodo jadi polemic. Dia mengatakan dokter tua asal jerman yang ia temui dan ajak bicara adalah Hitler di masa tuanya.” Bukti-bukti yang diajukan dr surosohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal. Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.
Kemudian, kata Surosohusodo, tangan kiri dokter jerman itu selalu bergetar. Di juga punya kumis vertical mirip Chalie Chaplin , dan lepalanya gundul. Kondisi ini diyakini mirip dengan gambar Hitler dimasa tuanya ayng ditemukan disejumlah buku biografi sang fuhrer (sebutan popular Hitler, yang berarti pemimpin)
Saat bertemu dengannya ditahun 1960, orang yang diduga Hitler itu berusia 71 tahun. Menurut surosohusodo, dokter asal jerman yang dia temui sangat misterius. Di tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia samasekali takpunya keahlian tentang kesehatan.
Keyakinan suroso bahwa di bertemu Hitler dan Evan Braun, membuat ia makin tertarik membaca buku dan artikel soal Hitler. Kata dia. Setiap melihat foto Hitler dimasa jayanya, dia makin yakin bahwa poch, dokter tua asal jerman yang dia temui adalah Hitler.
Keyakinannya bertambah saat seorang keponakannya pada tahun 1980, memberinya buku biografi karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Tri Budi Satria.
Usai membaca artikel-artikel tersebut, sosro mengaku menghubungi Sumbawa besar. Dari sana , dia memperoleh informasi dr Poch meninggal di Surabaya.
Poch meninggal pada 15 januari tahun 1970 pukul 19.30 di rumah sakit Karang Manjangan Surabaya ( mungkin kini RSUD dr Suetomo ) karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun dia dimakamkan sehari kemudian ditempat pemakaman umum (TPU) daerah Ngagel.
Saat ke TPU Ngagel, senin kami benar-benar mendapati sebuah kuburan dengan nisan bertuliskan DR GA Poch. Tidak ada yang istimewa dari kuburan dibagian tengah TPU itu. Makamnya seperti makam kebanyakan, yakni nisan lancip seperti lazimnya nisan muslim lainnya dimakam ini. Jaraknya hanya 10 meter dari perkampungan Ngangel. Tempatnya saling berhimpitan dengan makam lainnya, sehingga nyaris tidak ada jalan setapak menuju makam ini, kecuali terpaksa maelangkahi nisan makam-makam lain.
Tidak ada yang tahu siapa dr GA Poch yang dimakamkan ditempat itu. Luwero, salah satu warga yang rumahnya berada persis disamping makam Poch bahkan tidak pernah tahu latar belakang Poch. Padahal, di hafal siapa saja tokoh-tokoh penting yang ada di makam Ngangel.
“yang saya ingat sepuluh tahun lalu ada laki-laki dan perempuan yang ziarah. Itu terakhir kata Luwero.
Dia ingat tampang peziarah itu mirip orang Eropa, berambut gelap berhidung mancung mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Setelah itu, sampai kini makam itu tidak ada yang menjenguk.
Makam itu tampak tidak terawat. Ketika kami (tehteckoes curut crew) datang makam itu tertutup ilalang. Semprol Sudjono salah satu warga lainnya mengatakan tidak ada yang peduli dengan makam itu Karen identitasnya juga tidak tertulis dengan jelas.memang tulisan marmer di batu nisannya tidak lengkap. Pahatan tanggal lahir dan tanggal wafat tidak ada.
“Ada yang bilang makam ini adalah makam orang yang meninggal pada tahun 1970-an,” kata Dolkhomod.
Apakh warag di sekitar sini pernah dengar jika jazad dimakamkan ini adalah Hitler, pemimpin Nazi Jerman yang legendaries?
Dolkhomod dan Semprol mengeryitkan dahi. Dia tidak pernah dengar sebelumnya jika Poch adalah Hitler kecuali kemarin ketika kami datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar