Sabtu, 05 Maret 2011

BUDIDAYA TUKANG PARKIR

Bukannya saya bermaksud menjelek-jelekkan program calon walikota pasuruan ini hanya saja menurut saya kurang tepat sekali calon walikota merencanakan program untuk tukang parkir toko atau sebut saja PARKO, yaitu memberi kewenangan bagi parko untuk melebarkan sayap.
Sebenarnya tugas dan fungsi parko itu kurang jelas akalau menurut saya sebagai pengamat perkembangan kota pasuruan parko itu merupakan salah satu jenis dari group kaipang dengan tipe beda tapi sama tujuan dan bukan merupakan lilensi pemerintah pasuruan atau bisa dianggap pungli (pungutan liar).
Sebenarya kalau kita resapi parko itu malah menggangu warga pasuruan sebagian warga mulai enggan untuk berkunjung atau pergi ke took gara-gara harus menyediakan uang 1000 di setiap toko kalau 5 toko dalam sehari sudah 5000. Sudah sangat tidak tepat jika perkembangan parko untuk pembangunan kota pasuruan dalam kemakmuran dan kesejahteraan.
Dalam pertemuan membahas program walikota. calon walikota lain pernah menyinggung soal parko. dia berkata : “ kalau parkiran toko di beri wewenang terus buat apa bayar uang 20000 buat setiker bebas parker.” Pasalnya para parko tidak memperdulikan setiker itu.
Dan satu hal lagi jangan selalu merasa bahwa motor anda aman karena ada parko. Sering kali ada motor yang hilang di parkiran toko. yang sangat saya sayangkan mereka tidak mau bertanggung jawab sama sekali jika terjadi resiko seperti itu mereka selalu ber alasan bahwa kitalah yang sembrono, padahal tugas tukang parker adalah menjaga motor kita supaya aman.dan stu lagi alas an mereka bahka 1000 rupiah buat parker tidak layak untuk mengganti harga motor yang hilang.
Mereka menempatkan diri pada toko-toko yang ramai itu merupakan penghasilan terbesar mereka, dalam discusi tehteckoes curut. Telah diketahui bahwa awalnya parkiran took itu merupakan cerminan dari salah satu kegiatan yeng dimunculkan oleh gerombolan preman-preman kota pasuruan yang disebut (gerombolan raba-robo) dan malah kini akan menjadi program pemerintah aneh sekali pemerintah mendukung kegiatan preman. ?
Dalam setiap jasanya mereka selalu menarik ongkos 500 awalnya. setelah sekian lama kini ongkos naik seiring dengan kenaikan harga sembako yaitu 1000 itu ditangan preman. La…. akan berapa lagi ongkos parkiran kedepan jika para parko sudah diangkat sebagai PNS oleh walikota pasuruan ?. padahal mereka melayani masyarakat tidak dengan sepenuh hati bahkan mereka pakai karcis bekas.
Meski disisi lain parko ini merupakan wujudtan dari lapangan usaha baru namun jika di pandang dari segi kamanusiaan para parko ini tidak layak. Dan tidak menghasilkan dana amandemen bagi kota pasuruan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar