Selasa, 12 April 2011

MEMILIH PARTNER USAHA

Tipe partner usaha buruk yang harus anda hindari banyak keterbatasan yang mungkin menghalangi kita dalam memulai usaha. Keterbatasan ini harus diatasi, dan terkadang kita tidak bisa mengatasinya seorang diri. Oleh karena itu, kita membutuhkan partner dalam menjalankan usaha kita. Teman baik, bisa menjadi partner yang baik, namun tidak semua orang bisa menjadi partner kita. Berikut tips dalam memilih partner :
  1. Kenali kelemahan dan kekurangan kita
Kita butuh partner untuk menutupi kekurangan kita. Kenali baik-baik kelemahan kita, dan cari orang yang bisa menutupi kekurangan tersebut. Jika kita kekurangan modal, cari partner yang bisa memberi tambahan modal, namun untuk management tetap menjadi fokus kita. Jika kita kesulitan mengatur perusahaan, cari orang yang memiliki kekuatan management yang baik. Kenali juga kelebihan dan kekurangan calon partner, agar jangan sampai anda dan partner memiliki kelemahan yang sama.

  1. Pelajari Cara Berkomunikasi
Setiap orang memiliki budaya berkomunikasi yang berbeda, berdasarkan latar belakang dan kondisi sosialnya. Pelajari bagaimana cara partner anda berkomunikasi, agar tidak terjadi kesalahan komunikasi di kemudian hari yang mengganggu kinerja perusahaan. Ada orang yang senang bercanda, namun ada pula orang yang mudah tersinggung. Berhati-hatilah dalam bercanda, jangan sampai dibilang kaku, dan jangan sampai pula ada yang tersinggung dengan gaya bercanda anda.

  1. Partner yang Setara
Saat memilih partner, lihatlah apakah ia tipe karyawan atau justru tipe bos. Seorang yang bertipe karyawan akan cenderung menunggu perintah, namun mengharapkan fasilitas dari perusahaan. Sementara, seseorang yang memiliki tipe bos akan menjadi orang yang suka memerintah semua orang, termasuk partnernya sendiri. Sejak awal, perlu ditegaskan bahwa anda dan partner anda adalah setara, memiliki kedudukan yang sama, kecuali ditegaskan lain dalam surat perjanjian.

  1. Tidak Banyak Menuntut
Bersikaplah penuh pengertian pada partner anda. Jangan terlalu banyak menuntut, namun tetapkan target tertentu yang ingin diraih perusahaan. Partner akan merasa gerah jika anda terlalu banyak menuntut, dan hasilnya tidak akan maksimal.
  1. Tidak Egois
Selalu ingat bahwa anda bekerja bersama, sehingga keduanya harus sama-sama pengertian dan mementingkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi. Jika salah satu bersikap egois, kesatuan perusahaan otomatis akan terpecah.

  1. Profesional
Siapapun yang menjalankan perusahaan sangat perlu untuk bersikap profesional. Ingatlah selalu bahwa anda pimpinan perusahaan, dan anda memiliki partner yang juga berusaha bersikap profesional. Jangan membawa masalah pribadi ke kantor, karena akan sangat merusak suasana kantor.

  1. Berhemat
Umur perusahaan anda mungkin masih seumur jagung, dan anda mencari partner untuk mengembangkan perusahaan. Maka, anda dituntut untuk selalu berhemat dalam penggunaan uang perusahaan. Tidak ada gunanya jika Anda menambah partner atau menambah modal jika uang perusahaan anda hambur-hamburkan.

  1. Hitam di Atas Putih
Partner anda, walaupun ia adalah orang kepercayaan anda, tetap saja segalanya perlu hitam di atas putih. Semua gerakan perusahaan harus memiliki landasan hukum, sehingga tidak akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan nantinya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar